Guru MTsN 6 Karanganyar mengikuti diseminasi terkait dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Tahun 2024 di ruang kelas tahfidz, Kamis (25/10).
Diseminasi yang diikuti seluruh jajaran guru itu dihadiri oleh Dr. H. Hidayat Maskur, M.Si. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Arief Budi Santoso, M.Pd.I Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Suratno, S.Ag., M.Pd.I Kepala MTs N 6 Karanganyar, team kurikulum MTs N 6 Karanganyar Farid Masruroh, S.Ag dan Sri Surani, S.Pd.
Diseminasi Kurikulum Merdeka merujuk pada upaya menyebarkan atau memperkenalkan Kurikulum Merdeka kepada pihak terkait dalam sistem pendidikan. Kurikulum Merdeka adalah konsep kurikulum yang dikembangkan di Indonesia dengan tujuan memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dalam menentukan isi kurikulum dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi lokal. kurikulum merdeka belajar merupakan kebijakan pengembangan yang dikeluarkan Kemdikbudristekdikti untuk pembelajaran peserta didik di madrasah.
Kebijakan merdeka belajar menjadi langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Penguatan profil pelajar pada Madrasah diproyeksikan pada 2 aspek yaitu 1) Profil Pelajar Pancasila, dan 2). Profil Pelajar Rahmatan lil alamin.
Kepala MTsN 6 Karanganyar, Suratno, S.Ag., M.Pd.I, mengatakan, sesuai namanya, P5RA Kurikulum Merdeka memiliki tujuan utama untuk mewujudkan pelajar yang memiliki profil Pancasila dan berakhlakul karimah. “Dengan begitu, para pelajar dapat mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitar melalui lima aspek utama, yaitu Potensi diri, Pemberdayaan diri, Peningkatan diri, Pemahaman diri, dan Peran sosial,” katanya. P5RA kurikulum ini, lanjutnya, juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat menjadi individu yang lebih mandiri, serta mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Kepala Madrasah dalam kesempatan ini juga memberikan apresiasi kepada para guru yang bersemangat mengikuti teori dan praktik penerapan materi yang disampaikan. Suratno, S.Ag., M.Pd.I berharap Kurikulum Merdeka dan P5RA ini benar-benar bisa diimplementasikan dengan baik oleh para guru dalam penyampaian pembelajaran kepada siswa, dan dapat juga diterima oleh para siswa secara maksimal.
Kegiatan diseminasi penguatan implementasi kurikulum merdeka di MTs N 6 Karanganyar dibuka oleh Dr. H. Hidayat Maskur, M.Si. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, beliau berpesan agar madrasah menerapkan kurikulum merdeka dengan ikhlas, menciptakan keunggulan madrasah yang tidak dimiliki sekolah lain, dan madrasah harus mempunyai media sosial yang mengenalkan kegiatan atau prestasi madrasah.
Pemateri Arief Budi Santoso, M.Pd.I dalam kesempatan kali ini menjelaskan tentang dasar hukum IKM, KMA 450, serta implementasi P5RA implementasinya pada pembelajaran madrasah dan peran guru dalam mempraktikkan penerapan P5RA. “Disampaikan kepada para guru agar bisa berperan dalam menerapkan P5RA dalam pembelajaran, dan bisa diterima dengan baik oleh siswa,” kata Arief.
Pemateri secara runut menyampaikan tahapan demi tahapan dengan prinsip manfaat, serta pengembangan minat dan bakat siswa. “Guru agar dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi yang dimiliki siswa, dapat memberdayakan para siswa, dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa. Lalu siswa juga bisa memperoleh penilaian yang komprehensif,” jelas Arief.
Dalam materi ke dua, Farid Masruroch, S.Ag menyampaikan materi pembelajaran berdiferensiasi pada pembelajaran kurikulum merdeka. “Diseminasi Implementasi terkait kurikulum merdeka menjadi sangat penting dipahami oleh semua pelaku pendidikan di madrasah khususnya tenaga pendidik MTs N 6 Karanganyar ” Diantara kunci keberhasilan implementasi kurikulum merdeka di madrasah adalah kesungguhan guru memberikan pelayanan pembelajaran berdiferensiasi pada peserta didik yaitu memberikan hak belajar peserta didik sesuai dengan level kemampuan mereka” ungkapnya.
Selanjutnya materi terakhir disampaikan oleh Sri Surani, S.Pd tentang pelaksanaan kurikulum merdeka di MTs N 6 Karanganyar. Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) atau disebut Kurikulum Operasional Madrasah (KOMAD). Rani menjelaskan letak kemerdekaan madrasah dalam menyusun struktur kurikulum, bagaimana membuat pola pemetaan P5RA dalam struktur kurikulum dan hal teknis lain yang berkaitan dengan penyususnan KOMAD di masing-masing madrasah. Kegiatan ini mendapatkan antusiame yang sangat tinggi dari peserta, terbukti beberapa tugas dan pertanyaan yang disampaikan oleh pemateri direspon cepat oleh peserta.
Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama dengan para pemateri.