
MATSANAM (MTs Negeri 6 Karanganyar). Usai pelaksanaan Penilaian Akhir Semester Gasal siswa kelas VIII dan IX MTsN 6 Karanganyar mengikuti kegiatan Outing Class ke kota Malang. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran di luar kelas (Outing Class) yang dipadukan dengan kegiatan rekreasi. Adapun nama kegiatan ini adalah “Matsanam Goes to Malang 2024″ yang dilaksanakan pada 10-11/12/2024 semester I Tahun Pelajaran 2024-2025.
Outing Class ini diikuti oleh peserta didik kelas VIII dan IX yang berjumlah sekitar 161 orang dan 24 pendamping. Pendamping itu sendiri terdiri dari guru, pegawai dan perwakilan dari komite. Matsanam Goes to Malang 2024 ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa, menambah pengalaman dan pengetahuan, mengembangkan sikap sosial, toleransi, dan kerjasama serta penyegaran jasmani dan rohani dari kejenuhan proses belajar mengajar. Kegiatan Outing Class kali ini bekerja sama dengan Biro Perjalanan Wisata Mega Tiara Tour serta menggunakan jasa transportasi armada bus dengan 2-2 seat dan ber-AC.
Sebelum keberangkatan Drs. Iskandar, M.Pd.I selaku Pembina Keagamaan memimpin doa sekaligus berpesan pada siswa selama kegiatan outing class untuk senantiasa menjaga 3K yaitu Kesehatan, Keselamatan dan Keceriaan.

Kegiatan Outing Class MTs Negeri 6 Karanganyar Tahun Pelajaran 2024- 2025 ini, berupa kunjungan ke Taman San Terra de Laponte, Museum Brawijaya dan Jatimpark 1. Objek wisata pertama yaitu San Terra de Laponte yang merupakan destinasi wisata dengan konsep taman bunga, spot foto berupa bangunan bergaya Korea dan Belanda wahana permainan, serta kuliner ala garden. Di tempat ini terdapat ratusan bunga hias. Wisata ini dibangun di atas tanah seluas 5 hektar yang berada di ketinggian 1.200 mdpl sehingga pengunjung bisa merasakan suasana sejuk serta pemandangan pegunungan.




Dengan kunjungan ke Museum brawijaya yang menyimpan benda-benda bersejarah, terutama dalam perjuangan memperebutkaan Kemerdekaan Indonesia Museum Brawijaya memiliki beragam koleksi peninggalan pahlawan-pahlawan di masa lalu. Koleksi museum tersebut, seperti kendaraan, seragam untuk pahlawan yang berjuang, senjata untuk berperang, berbagai macam keris, maupun komputer pada masa lalu. Koleksi lainnya berupa gerbong maut yang menewaskan rakyat pada masa penjajahan.




Selanjutnya siswa diajak ke lokasi selanjutnya yaitu Jatim Park 1 disana tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi dan hiburan, tetapi juga sebagai wahana edukasi. Pengunjung dapat menambah pengetahuan tentang seni, budaya, ilmu sosial, sains, dan teknologi. Tak hanya suasananya saja yang sangat indah dan sejuk, taman rekreasi ini juga menyediakan konsep edukasi yang lengkap dengan wahana galeri belajar bernama Science Stadium bahkan bangunan yang bisa menampung lebih dari 300 orang ini juga dilengkapi dengan alat peraga ilmu terapan baik indoor maupun outdoor.




Diharapkan dengan diadakannya outing class ini siswa bisa mendapatkan pengalaman berharga serta bisa membuat tugas berupa laporan. Laporan yang dimaksud adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan selama kegiatan study wisata. kaarena pada dasarnya Pembelajaran di sekolah bukanlah satu-satunya bekal bagi siswa untuk terjun ke tengah masyarakat setelah menyelesaikan studinya nanti.
Pada kesempatan itu Kepala Madrasah menyampaikan bahwa studi literasi yang diikuti sebagian besar siswa kelas VIII/IX ini berjalan sesuai rencana. ”Anak-anak mengikuti acara ini dengan sehat dan ceria. Memang ada beberapa siswa yang tidak bisa ikut outing class kali ini dengan alasan masing-masing. Mereka yang tidak bisa ikut diminta untuk mengunjungi tempat wisata sendiri kemudian membuat laporan,” terang Suratno. (humas_matsanam)






